Sabtu, 25 April 2015

Tangisan Pohon Asam

Bulan terang menyinari pekatnya bumi, namun sayangnya tak ada bintang  yang menemani bulan. Hembusan angin yang dingin menyapa lembut dedaunan, manusia terlelap terlupa dengan dunia, menari – nari diatas bunga tidur mereka masing – masing. Begitu sunyi, hanya sesekali gonggongan anjing yang ikut andil memberi kesan seram pada malam itu, ataupun sesekali suara tangisan seorang wanita yang berasal dari pohon asam memberi kesempurnaan mencekamnya arti sebuah malam.

Selasa, 02 Desember 2014

HUJAN MAKHLUK TUHAN PALING MEMPESONA


Tokoh :
1. Kwaci  : wanita cantik berumur 25 tahun, yang sangat  menyukai hujan
2. Kaktus : Pria berumur 25 tahun, selengekan namun baik hati
3. Jambu : teman SMA Kwaci dan Kaktus
4. Talok : Sahabat Kwaci
5. Melati : Sahabat Kaktus

       Kwaci memandang tetesan air yang jatuh dari langit, rintik – rintik begitu indah ialah Hujan, makhluk Tuhan paling mempesona. Kwaci yang selalu cinta pada hujan..kecuali ketika ia masih kanak – kanak ia begitu membenci hujan, hujan membuatnya takut.. hujan yang identik dengan gelapnya mendung, namun lama – lama semakin dewasa dirinya disadari hujan terlalu anggun dan berguna untuk dibenci, saking cintanya pada hujan dia tak peduli apa saja dampak yang ditimbulkan hujan. Dia terlalu buta jika harus menghina hujan.

Kamis, 18 September 2014

HUJAN DAN KENANGAN



“………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………”

“ the story begin…. Its realita, no drama, no scenario and no part of imagination” Sore itu aku akan pergi dengan seseorang yang menulis status tersebut diatas.panggil saja dia “PAJAK MAN”LAKI – LAKI YANG AKU SUKAI SAAT SMK, SATU SEKOLAH DENGANKU, SATU TINGKAT NAMUN BEDA JURUSAN.
SORE ITU AKU SENGAJA MENYETRIKA BAJUKU, AGAR TERLIHAT RAPI DI HADAPANNYA, MEMAKAI MINYAK WANGI, MINYAK WANGI KHAS MINYAK WANGI MBAK-MBAK LAUNDRY HAHAHA…..DENGAN KERUDUNG COKLAT, CELANA COKLAT, BAJU PANJANG GARIS – GARIS COKLAT, DAN sandal jepit hitam yang sedikit menyelamatkan aku dari banjir coklat haha aku siap menemuniya. Awalnya aku tak berniat pergi jauh dari rumah, aku hanya berniat menikmati sore bersamanya di warung hik dekat rumahku, jujur saja waktu itu hatiku dag – dig – dug, aku penasaran dengan suaranya, aku belum pernah mendengar suaranya sebelumnya, bahkan aku juga belum pernah berdiri di dekatnya, hanya di dunia-nya maya kami akrab, hanya di sms kami bercengkrama, hanya dari kejauhan aku memandangnya #ahbegituLooser.